Teknik Dasar Fotografi
Deskripsi
Istilah fotografi berasal dari bahasa
Inggris, yaitu dari kata photography,
yang berasal dari bahasa Yunani yaitu "photos" yang artinya cahaya
dan "Grafo" yang artinya melukis atau menulis. Dari istilah tersebut
secara etimologi fotografi dapat didefinisikan sebagai proses melukis atau menulis
dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi merupakan
suatu proses atau metode untuk menghasilkan citra atau foto dari sebuah obyek
dengan cara merekam pantulan cahaya yang jatuh mengenai obyek tersebut pada
media yang sensitif terhadap cahaya. Alat atau media yang paling
populer digunakan untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan sebagai teknik dasar dalam kegiatan fotografi.
Tips 1 Diafragma (f)
Bukaan lensa (apperture) merupakan lubang yang terdapat di dalam lensa, dimana tugasnya mengatur ruang tajam.
Diafragma mempengaruhi DOF suatu foto. Jika pada diafragma (bukaan) tinggi; yaitu f/11, f/16, f/22 akan didapatkan ruang tajam yang luas .Tetapi jika memakai diafragma (bukaan) rendah; yaitu f/2.8, f/4, f/5.6 akan didapatkan ruang tajam yang sempit.
Catatan:Pada diafragma (bukaan) bila tertera angka rendah, berarti lubang diafragma yang terbuka adalah besar. Pada diafragma (bukaan) bila tertera angka tinggi, berarti lubang diafragma yang terbuka adalah kecil.
Tips 2 Kecepatan Rana (S/T)
Berfungsi untuk mengatur Freeze (beku) dan Shacking (gerak). Pada speed rendah (30”, 1/15, dll) maka foto akan mendapatkan efek gerak (Shacking, panning, zooming). Pada speed tinggi (1/60, 1/500, dll) maka foto akan mendapatkan efek freeze/beku.
T rendah : 30”, 4”2”,1,1/8, 1/15, 1/30
T sedang : 1/60, 1/125
T tinggi : 1/250, 1/500, 1/1000, 1/2000, 1/4000, 1/8000
T rendah : arsitektur, pemandangan, benda diam
T sedang : dokumentasi, umum
T tinggi : sport, benda bergerak
Tips 3 ISO/ASA
ISO/ASA rendah : 25, 50, 100
ISO/ASA sedang : 200
ISO/ASA tinggi : 400, 800, 1000, 1600
Tips 4 Cakupan Pandang Lensa
Lensa sudut lebar (WIDE Lens)
Panjang fokus lensa antara ∞ sampai 28 mmKelebihannya
- Sudut gambar lebih luas
- Ruang tajam lebih luas
Kekurangannya
- Distorsi cukup tinggi
- Cocok untuk pemotretan arsitektur, landscape
Lensa Normal (Normal Lens)
Memiliki panjang fokus 35 – 70 mm- Memiliki sudut pandang kurang lebih sama dengan mata manusia (+/- 45o)
Kelebihan
- Tidak ada distorsi
Kekurangan
- Biasa saja tidak ada keistimewaan lain selain normal
- Cocok untuk dokumentasi
Lensa Tele
Lensa ini memiliki panjang focus 80 sampai ∞ mm, lensa ini merupakan kebalikan dari lensa sudut lebar.Kelebihan
objek yang fokus walau jauh, hal ini disebabkan kemampuan lensa yang dapat memperbesar dan mendekatkan objek.
Kekurangan
- Ruang tajam yang lebih sempit.
Lensa ini cocok untuk pemotretan orang, olahraga dan untuk “mencuri” foto.
Tips 5 Rule Of Third
Rule of third adalah salah satu prinsip komposisi foto yang paling umum dan sering digunakan dalam fotografi. Prinsip ini mengatur penempatan objek atau titik fokus dalam sebuah foto dengan membagi gambar menjadi tiga bagian secara horizontal dan vertikal. Pada aturan ketiga, fotografer menempatkan objek atau titik fokus pada salah satu dari empat titik persimpangan yang dihasilkan dari garis-garis pembatas tiga bagian tersebut. Titik persimpangan ini dikenal dengan sebutan "titik berat" dan memiliki kekuatan visual yang lebih besar daripada jika objek diletakkan di tengah-tengah gambar.
Tips 6 Mengukur Cahaya Normal
Light Meter adalah alat untuk mengukur pencahayaan yang diperlukan dalam pemotretan. Terdapat 2 macam light meter, yaitu eksternal dan internal (exposure meter) didalam kamera.
Tips 7 Depth of Field (DoF)
Ruang tajam/depth of field adalah daerah ketajaman gambar baik di depan maupun di belakang objek foto. Ada 3 hal yang mempengaruhi ruang tajam adalah.
1. Bukaan Diafragma
Semakin tinggi bukaan diafragma yang digunakan maka semakin luas ruang tajam yang dihasilkan, semakin rendah bukaan diafragmanya semakin sempit pula ruang tajamnya.
2. Panjang fokus lensa
Semakin panjang fokus lensa maka semakin sempit ruang tajamnya, sebaliknya semakin pendek fokus lensa ruang tajamnya akan semakin luas.
3. Jarak pemotretan
Semakin jauh jarak pemotretan antara objek dan kamera maka ruang tajam akan semakin luas, sebaliknya jika jarak pemotretan semakin dekat maka ruang tajam akan semakin sempit.
https://www.youtube.com/watch?v=wVeFDo5DTLg
Mudah dipahami dan jelas
ReplyDeletePembahasanya dapat dipahami Dan sangat jelas untuk dimengerti pemula.
ReplyDeleteGood
ReplyDeletemantap pak, materinya jelas dan mudah dimengerti
ReplyDelete